Kamis, 10 Agustus 2017 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 4114
(Foto: Nurito)
Pihak Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke mengusulkan ke Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI untuk menanam kembali mangrove di sekitar pelabuhan. Sebab sejak diterjang rob 2016, tidak ada lagi tanaman mangrove.
Pantauan Beritajakarta.id, Kamis (10/8), di lahan seluas sekitar 2,5 hektare sudah terlihat gersang. Pohon mangrove yang ada sudah banyak mati. Bahkan sebagian lahan tidak terlihat lagi pohon mangrove, hanya ada hamparan air laut.
"Kita usulkan ke dinas agar lahan ditanami mangrove lagi. Tentunya berharap agar lahan cepat ditanami lagi. Karena sudah terlihat gersang," kata Abdul Cholik, Kepala UP3 Muara Ang
ke, Kamis (10/8).Selain ditanami mangrove, pihaknya juga mengusulkan perbaikan guludan untuk areal penanaman mangrove. Guludan berupa bambu digunakan untuk pembatas. Setiap guludan berukuran 5x10 meter mampu menampung sekitar 50 pohon mangrove.
Sementara, Kabid Kelautan Dinas KPKP DKI, Sri Wahyuni mengatakan, segera menindaklanjuti usulan UP3. Yakni dengan cara membuat proposal untuk diajukan ke pihak ketiga melalui program CSR. Sebab jika mengunakan APBD maka biayanya besar dan prosesnya lama.
"Kita akan ajukan proposal ke pihak ketiga agar ada perbaikan guludan dan penanaman mangrove. Mudah-mudahan secepatnya dapat terelisasi," tandasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan penghijauan di kahan tetsebut diperkirakan dibutuhkan sekitar 5.000 pohon mangrove. Di lahan ini ada dua jenis mangrove yang ditanam, yakni mangrove rhizopora atau bakau, dan avisinia atau api api.