Senin, 08 September 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 3137
(Foto: Rudi Hermawan)
Maraknya penertiban tidak mengurangi keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Monas, Jakarta Pusat. Tanpa takut dan ragu mereka kerap berkeliaran di kawasan wisata murah meriah tersebut. Namun, dalam penertiban kali ini puluhan PMKS itu akhirnya tidak bisa menghindar lagi. Mereka pun langsung dibawa ke panti sosial milik Pemprov DKI untuk diberi pembinaan.
"Ada 20 PMKS. Ini kita jaring di bawah kolong (jembatan) Juanda dan Monas," ujar Wanson Sinaga, Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitas Sosial (Yanrehsos) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Senin (8/9).
Dalam razia tersebut, pihaknya juga mengamankan PMKS yang kedapatan membawa pisau lipat. Wanson menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepala Unit Pengelola (UP) Monas Rini Hariani untuk melakukan razia tersebut. Selanjutnya para PMKS yang terjaring akan diserahkan ke panti sosial di Jakarta Barat.
"PMKS kami bawa ke PSBI BD Cengkareng," katanya.
Wanson menuturkan, dalam razia itu pihaknya menerjunkan 21 anggota dan 3 PNS. Penertiban di wilayah itu, lanjutnya, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, khususnya pengunjung Monas. Selain di Monas, baru-baru ini pihaknya juga menggelar razia di Masjid Istiqlal. Bahkan, mulai pekan ini, pihaknya akan rutin menggelar razia untuk menekan jumlah PMKS yang berkeliaran di masjid tersebut.
"Ya kami sudah mengetahui jika PMKS di Masjid Istiqlal semakin meresahkan jamaah. Makanya sekarang kami sedang berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah itu," tambahnya.
Menurutnya, pengerahan petugas ke Masjid Istiqlal lantaran tidak jarang dalam aktivitasnya, PMKS kerap memaksa meminta sedekah kepada jamaah. Karena itu, pihaknya juga sengaja melibatkan aparat Satpol PP dalam melakukan razia PMKS untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan. Terlebih, sebelumnya dalam razia di kawasan Masjid Istiqlal pada Kamis (4/9), sempat berlangsung ricuh. Akibatnya, satu petugas Sudin Sosial Jakarta Pusat terluka dan satu mobil operasional rusak dilempari batu.