Kamis, 03 Agustus 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 2594
(Foto: Erna Martiyanti)
Setiap harinya, volume sampah di Ibukota mencapai 7.000 ton. Dari jumlah itu baru sebanyak 300 ton sampah yang bisa dikelola melalui bank sampah.
Sementara 6.700 ton sisanya dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPST Bantar Gebang, Asep Kuswanto mengatakan, di Ibukota saat ini sudah ada 400 bank sampah yang dapat mengurangi sampah hingga 300 ton per hari.
"Volume sampah setiap hari ada 7.000 ton. Yang dikirim ke Bantar Gebang 6.700 ton. Sisanya bisa dikelola melalui bank sampah," ujarnya saat Diskusi Publik dengan tema mensiasati peranan swasta terhadap pengolahan sampah di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/8).
Ia menuturkan, selain bank sampah, pihaknya juga terbantu dengan adanya lapak-lapak milik masyarakat. Dari lapak tersebut, sebagian sampah yang memiliki nilai ekonomis dikumpulkan untuk menghasilkan uang kembali.
"Kami juga kembangkan 3R (Recycle, Reuse, Reduce). Jadi bisa mengurangi volume sampah yang dikirim ke Bantar Gebang," ucapnya.
Asep mengaku akan terus berupaya mengembangkan bank sampah dan mensosialisasikan 3R ke masyarakat. Sehingga sampah yang dikelola secara mandiri bisa semakin banyak.
"Kami akan terus kembangkan konsep 3R dan bank sampah di masyarakat supaya bisa mereka bisa mengurangi sampah dari sumbernya," tandasnya.