Rabu, 19 Juli 2017 Reporter: Oki Akbar Editor: Andry 2750
(Foto: doc)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menargetkan pengelolaan sampah di Ibukota bisa sepenuhnya dilakukan di dalam kota atau tidak lagi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Planning besar kita, kita akan melakukan pengelolaan sampah di dalam kota dengan teknologi Intermediete Treatment Facility (ITF)," ujar Ali Maulana Hakim, Wakil Kepala DLH DKI Jakarta, Rabu (19/7).
Ali menjelaskan, sementara ini, pengolahan sampah dengan teknologi ITF baru bisa dilakukan di kawasan Sunter, Jakarta Utara dengan skema Build Operate Transfer (BOT). ITF tersebut nantinya diprediksi dapat mengolah 2.200 ton sampah per hari.
"Kita juga ada rencana membangun ITF di tiga lokasi lainnya dengan skema Build Own Operate (BOO). Dengan skema ini, penyediaan lahan sampai pengelolaan ditanggung investor," katanya.
Ia menyebutkan, tiga lokasi lainnya yang akan dibangun ITF masing-masing tersebar di Clincing Jakarta Utara, Cakung Jakarta Timur dan Duri Kosambi Jakarta Barat. Dari tiga ITF tersebut, volume sampah bisa dikelola hingga 3.600 ton per hari.
Menurut Ali, jumlah sampah yang dikelola di ITF belum bisa sepenuhnya mengurangi 6.000-6.500 ton volume sampah di Ibukota per hari.
"Sisa sampah yang tidak bisa dikelola ITF itu yang nanti akan dikelola TPST Bantar Gebang," tandasnya.