Senin, 01 September 2014 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 5351
(Foto: Andry)
Untuk mengantisipasi aksi vandalisme yang dilakukan warga lingkungan sekitar, pengelola Museum Taman Prasasti, Jalan Tanah Abang 1, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat memasang 27 kamera Closed Circuit Television (CCTV). Pasalnya, beberapa koleksi di museum tersebut sempat rusak akibat ulah tangan jahil.
"Di museum ini memang ada beberapa patung yang patah akibat ulah tangan jahil," kata Ridwan (30), penjaga Museum Taman Prasasti saat ditemui di lokasi, Senin (1/9).
Ia menjelaskan, benda-benda bersejarah di museum yang dijaganya ini umumnya dirusak penduduk di sekitar museum. Para penduduk itu kerap melompati tembok gedung museum dari areal belakang lalu melakukan aksi vandalisme. "Mereka biasanya masuk dari tembok belakang, kemudian corat-coret patung dan prasasti yang ada di museum ini," tuturnya.
Menurut Ridwan, pihaknya sudah sering kali memperingatkan warga sekitar yang rata-rata anak sekolah ini agar masuk lewat pintu depan. Mereka nantinya akan diizinkan masuk tanpa harus membayar tiket seharga Rp 5.000 untuk umum. "Padahal kalau mereka ngomong baik-baik mau masuk ke dalam, kita pasti izinkan, daripada mereka masuk diam-diam dari belakang," ujarnya.
"Penduduk sekitar museum sulit dibina dan diperingati. Makanya kita sekarang pasang 27 titik CCTV sebagai standar keamanan museum," bebernya.
Ridwan mengaku tidak mengetahui pasti berapa jumlah patung dan prasasti yang rusak akibat tangan jahil warga sekitar.
"Kita belum inventarisir jumlahnya. Yang jelas, patung yang rusak tidak banyak. Sehari, ada tiga sekuriti yang jaga 24 jam di museum ini," ungkapnya.