Jumat, 29 Agustus 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 3154
(Foto: doc)
Kondisi saluran air Jl Pasar Induk Beras Cipinang, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur sangat memprihatinkan. Saluran sepanjang satu kilometer itu kini sudah tidak berfungsi lagi akibat dipenuhi sampah dan tertutup bangunan liar.
Pantauan beritajakarta.com di lapangan, saluran selebar 1,5 meter yang berada persis di depan Pasar Induk Beras Cipinang ini dipenuhi sampah. Tak hanya itu, persis di depan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berdiri sekitar 50 bangunan liar berupa bedeng, warung, bengkel las, hingga tempat penyimpanan barang bekas. Para pemilik bedeng kebanyakan beraktivitas sebagai pemulung, pengangkut sampah, hingga sopir truk beras di Pasar Induk Cipinang. Selain bedeng, saluran air ini juga tertutup oleh tumpukan material bangunan milik pedagang seperti pasir dan batu.
Edi (50), salah satu pemilik bedeng mengaku sudah tinggal di daerah itu sejak 8 bulan lalu. Edi yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir truk pengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengaku menjadikan bedeng berukuran 2 x 3 itu sebagai tempat persinggahan dan istirahat
"Di sini sih cuma untuk istirahat. Kalau pas lagi kirim barang ke Tangerang, ya saya pulang ke rumah di Balaraja," ujar Edi, Jumat (29/8).
Husen (50), pemilik pangkalan pasir mengatakan, banyak pedagang meletakkan barang dagangannya di sekitar saluran air karena mudah untuk bongkar muat. "Ya, memang banyak material yang diletakkan di pinggir saluran air karena saluran air sudah tidak berfungsi," ujarnya.
Kasie Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Timur, Supriyatno mengatakan, kawasan Jl Pasar Induk Beras Cipinang sebenarnya sudah pernah ditertibkan Oktober 2013 lalu. Namun, kini kembali marak bangunan liar.
Pihaknya berjanji akan menertibkan kembali seluruh bangunan liar dan material bangunan yang ada di atas saluran air sepanjang sekitar satu kilometer tersebut. Namun sebelum ditertibkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para pemilik bedeng dan material bangunan. Jika tidak dihiraukan, akan dilanjutkan dengan melayangkan surat peringatan hingga pembongkaran paksa.
"Kami akan tertibkan seluruh bangunan liar dan material bangunan yang ada di atas saluran air itu. Kami akan koordinasi dengan pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, aparat kelurahan, dan pengurus RW. Kami berharap mereka segera membersihkan sendiri bedeng-bedengnya. Jika tidak, kami tertibkan secara paksa," ujar Supriyatno.
Penertiban akan dilakukan paling cepat mulai pekan depan menggunakan alat berat jenis becho. Usai ditertibkan, saluran air tersebut akan dinormalisasi.