Rabu, 17 Mei 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 2881
(Foto: doc)
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Jupan Royter mengatakan, penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat harus dilakukan bersinergi.
Mengingat, di kawasan itu banyak permasalahan yang perlu diselesaikan bersama-sama.
"Permasalahan di Tanah Abang bukan hanya PKL, tapi juga arus lalu lintas. Sehingga perlu sinergi antar stake holder," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/5).
Jupan mengakui, menjelang Ramadan ini, terjadi peningkatan PKL menyusul tingginya jumlah pengunjung. Karena itu penataan tidak bisa hanya dilakukan satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saja.
"Harus kita akui di Tanah Abang terjadi peningkatan pengunjung. Dan untuk penataan tidak bisa dilakukan satu pihak saja," ucapnya.
Menurut Jupan, penataan Tanah Abang memerlukan peran serta pengurus RT dan RW, serta para tokoh masyarakat.
"Peran dari Dishub dan kepolisian juga diperlukan. Karena di kawasan itu masih banyak angkutan umum ngetem sembarang," tuturnya.
Ia juga meminta PD Pasar Jaya mengambil tindakan tegas kepada pedagang yang telah memiliki kios namun masih berjualan di jalan dan trotoar.
"Harus dicek, pedagang juga ada yang pindah berjualan ke trotoar. Sementara kiosnya hanya dijadikan gudang saja, itu perlu diberikan sanksi dari PD Pasar Jaya," tuturnya.
Jupan menambahkan, saat ini pihaknya telah menerjunkan 300 persone
lnya di kawasan Tanah Abang untuk menghalau para PKL yang nekat turun ke jalan.