Senin, 25 Agustus 2014 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 17889
(Foto: Andry)
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak dan tenda di sekitar Pasar Jiung, Jl Haji Ung, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, membuat aparat kelurahan setempat kewalahan lantaran mengganggu fungsi jalan dan trotoar.
Untuk mengatasi hal itu, pihak Kelurahan Kebon Kosong berencana mengusulkan lokasi yang ditempati sekitar 400 PKL tersebut dijadikan pasar malam atau night market.
"Saya maunya ratusan PKL Pasar Jiung itu dijadikan night market supaya nggak menutup fungsi jalan dan trotoar lagi saat jam kerja," kata Lurah Kebon Kosong, Suprapto, Senin (25/8).
Menurut Suprapto, lapak dan tenda PKL yang berada di jalan dan di atas trotoar depan Pasar Jiung tersebut sudah banyak dikeluhkan warga karena menyebabkan penyempitan jalan. "Warga sudah banyak yang mengeluh. Jangankan mobil, motor saja susah lewat situ," ucapnya.
Bahkan, lanjut Suprapto, barang dagangan PKL, membuat akses mobil pemadam kebakaran menjadi terganggu, seperti saat terjadi kebakaran ratusan rumah petak di sekitar lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
"Ada keluhan juga dari warga ketika ada kebakaran waktu itu. Kalau kebakaran terjadinya malam hari, pemadam tidak bisa masuk karena tertutup dagangan PKL," ucapnya.
Pihaknya, lanjut Suprapto, berharap usulan yang akan diajukan jajarannya terkait penataan PKL Pasar Jiung ini bisa diterima pihak Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (UMKMP) Jakarta Pusat. "Usulan soal ini sudah kita sampaikan, tapi sayangnya sampai sekarang belum ada tindaklanjut dari Sudin UMKMP," tuturnya.
Dalam konsep night market, kata Suprapto, pedagang akan berjualan mulai pukul 17.00-00.00 WIB. "Konsep night market yang saya ajukan itu, pedagang berjualan tiap hari. Kalau dari Sudin UMKMP maunya malam weekend. Pedagang juga maunya setiap hari dari jam 17.00-00.00," ujarnya.
Ditambahkan Suprapto, PKL Pasar Jiung pun bersedia jika lokasi tempatnya berdagang dijadikan Pasar Malam secara permanen agar tidak lagi menutup fungsi jalan dan trotoar. "Mereka (PKL,red) sangat setuju sekali. Kita sudah berikan penjelasan kalau mereka itu bukan mau dihilangkan, tapi ditata," tandasnya.