Selasa, 02 Mei 2017 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2721
(Foto: Budi Firmansyah)
Tren laju inflasi di DKI Jakarta sejak awal tahun hingga April terus mengalami pe
nurunan. Bahkan, pada April lalu, deflasi di DKI tercatat sebesar 0,02 persen.Angka ini lebih tinggi dari statistik nasional yang membukukan inflasi 0,09 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Thoman Pardosi mengatakan, kondisi positif perekonomian di Jakarta banyak dipengaruhi pasokan bahan makanan yang terjaga. Sehingga tren harga di pasaran terus menurun dan menyumbang inflasi hingga -1,14 persen.
"Seperti harga cabai yang sempat menembus Rp 115 ribu kini turun sekitar 45 persen. Selain itu, kelompok kesehatan juga menyumbang inflasi-0,22 persen," katanya, Selasa (2/5).
Menjelang Ramadan pada akhir Mei mendatang, lanjut Thoman, pasokan bahan makanan harus diwaspadai agar tidak terjadi kelangkaan stok di pasaran. Sehingga kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang potensial memicu inflasi dapat diimbangi pasokan bahan makanan yang terjaga.
"Kalau kita meminta masyarakat membatasi demand kan tidak mungkin. Yang harus dilakukan pemerintah menjaga suplai," tandasnya.