Rabu, 01 Februari 2017 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 4032
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tingkat inflasi di DKI Jakarta selama kurun waktu Januari 2017 sebesar 0,99 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan inflasi yakni, kelompok transpor
, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,96 persen. Sedangkan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,33 persen serta kelompok bahan makanan sebesar 0,69 persen.Kemudian, kelompok sandang 0,60 persen, kelompok kesehatan 0,55 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Dewi Kundalini Saraswati mengatakan, indeks harga konsumen DKI Jakarta bulan Desember 2016 sebesar 126,27 dan menjadi 127,52 pada Januari 2017. Sedangkan laju inflasi di DKI Jakarta tahun ke tahun sebesar 3,13 persen.
"Kota Pontianak mengalami inflasi tertinggi yang mencapai 1,82 persen," ujarnya, Rabu (1/2).
Dewi menjelaskan, tiga sub kelompok mengalami inflasi yaitu, sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 16,31 persen, sub kelompok komunikasi dan pengiriman 2,35 persen dan sub kelompok transpor 0,03 persen. Sementara, sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
"Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Januari 2017 mencapai 122,93 dan bulan sebelumnya 120,57," ungkapnya.
Adapun komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain, biaya perpanjangan STNK 0,2734 persen, tarif pulsa ponsel 0,1612 persen dan tarif listrik 0,1602 persen.
Selanjutnya, sewa rumah 0,1372 persen, daging ayam ras 0,1030 persen, bensin 0,0744 persen, cabe rawit 0,0597 persen, dan emas perhiasan 0,0469 persen.