Rabu, 20 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 7372
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memastikan akan membangun enam ruas tol dalam kota. Bahkan, pembangunannya tidak akan dilakukan secara bertahap, karena keenam jaringan jalan tersebut saling berkaitan sehingga pembangunannya pun dilakukan secara serentak.
Dikatakan pria yang akrab disapa Ahok itu, dirinya memaksa pengembang untuk langsung membangun keenam ruas jalan tol tersebut. Karena jika hanya dua jalan yang dibangun pada tahap pertama sebagaimana kesepakatan awal, maka jaringan jalan tidak akan terbentuk. "Saya bilang, kamu tidak boleh bangun dua jalan tol saja. Kamu bangun semuanya, yang rugi pun juga harus kamu bangun," kata Ahok, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (20/8).
Menurut Basuki, dari enam ruas jalan tol yang direncanakan, memang hanya ada dua saja yang mendatangkan keuntungan. Karena kedua ruas tersebut merupakan jalur distribusi barang yang dianggap menguntungkan. Kedua ruas tersebut yakni Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang. Sementara yang empat rute lainnya dianggap kurang menguntungkan. Sehingga pengembang hanya memilih untuk membangun dua ruas terlebih dahulu.
Namun jika dilakukan bertahap, Ahok khawatir, ke depan empat rute lainnya justru tidak akan dibangun. Hal itulah yang dihindari olehnya, sehingga pengembang dipaksa untuk membangun enam ruas sekaligus dalam jangka waktu tiga tahun.
"Dua jalur itu penting, karena memindahkan peti kemas dari Banten ke Tanjung Priok, ini sepakat semua (dibangun). Itu yang disenangi sama investor, karena ini dagingnya. Yang 4 ini justru sepi dong, makanya mereka tidak mau bangun empat ini," ucapnya.
Selain itu, lanjut Mantan Bupati Belitung Timur itu, pihak pengembang telah menjanjikan menyediakan jalur khusus Transjakarta. Sehingga jika hanya dua rute saja, maka dipastikan tidak ada penumpang. Karena hanya menghubungkan Banten-Tanjung Priok saja.
"Kalau bangun dua jalur, bus siapa yang mau naik dari Banten ke Tanjung Priok. Saya ingin bus Transjakarta saya juga terurai dong. Makanya saya paksa dia bangun enam. Saya dapatnya enam ruas bus Transjakarta dan enam ruas jalan alternatif baru," tegasnya.
Basuki pun mengancam jika pengembang tidak mau dengan syarat yang diajukan maka dirinya akan mencabut semua perizinannya. "Saya ancam kalau kamu tidak mau sekaligus 3 tahun enam jalur, saya cabut semua," katanya.
Sebelumnya proyek pembangunan 6 ruas tol dalam kota ini dibagi menjadi 4 tahap dan direncanakan selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Untuk tahap ke-2, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ke-3, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.
Total panjang ruas 6 tol dalam kota tersebut 69,77 kilometer. Jika telah selesai, ke-6 ruas tol tersebut akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tapi dengan tarif terpisah.