Senin, 18 Agustus 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 3995
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung langkah penerapan konversi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ke bahan bakar gas (BBG). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri ingin menjadi percontohan dalam penerapan kebijakan tersebut.
"Dari awal dulu kita kan ingin jadi role model, baik untuk nanti gas yang masuk ke rumah tangga, bajaj, taksi, bus, kendaraan dinas, semuanya arahnya memang ke sana," kata Jokowi di Balaikota, Senin (18/8).
Selain kendaraan umum dan dinas Pemprov DKI Jakarta, Jokowi juga ingin semua pejabat di lingkungan Pemprov DKI melakukan hal yang sama. Sehingga menjadi contoh bagi pegawai lainnya. Orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut mengatakan Jakarta ingin sekali menerapkan konversi gas, meskipun belum sempurna. Dirinya berharap menjadi kota yang pertama untuk penerapan konversi BBM ke BBG.
"Ya semuanya pengennya kita memberikan contoh, masak kita ngomong tapi tidak memberikan contoh," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengatakan, pada tahun 1998 Pemprov DKI telah menerapkan kebijakan tersebut. Namun, karena jarangnya tempat pengisian ulang SPBG, program itu akhirnya dihentikan. "Dulu sempat ada, tapi karena tidak ada SPBG di Monas jadi dihentikan," jelas Akbar.
Akbar mengaku belum ada pembicaraan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait penggunaan bahan bakar gas untuk mobil operasional Pemprov DKI. Namun kalau jadi diterapkan, perlu ada semacam Peraturan Gubernur (Pergub). Dikatakan Akbar, pihaknya bersama dengan Dinas Perindustrian dan Energi juga akan membantu mendistribusikan alat konversi atau konverter kit jika kebijakan ini diterapkan.