Selasa, 21 Maret 2017 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Rio Sandiputra 3770
(Foto: Istimewa)
Sebanyak 771 kendaraan diderek oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan selama periode Januari hingga pertengahan Maret 2017. Denda yang didapat pun mencapai Rp 385,5 juta.
"Penderekan sebagai salah satu upaya dalam mengurai simpul-simpul kemacetan akibat parkir liar. Sehingga dapat melancarkan mobilitas masyarakat," kata Christianto, Kepala Sudin Perhubungan Jakarta selatan, Selasa (21/3).
Menurut Christianto, kendaraan yang diderek terdiri dari kendaraan umum dan pribadi. Kebanyakan mereka diderek karena parkir liar dan tidak dapat menunjukan kelengkapan surat-surat.
Sesuai dengan Perda DKI Nomor 3 tahun 2012 tentang Retribusi Daerah, kendaraan yang diderek akan dikenakan denda Rp 500 ribu, dan akan bertambah jika tidak langsung diurus pemilik.
"Untuk menghindari denda derek yang membengkak, pemilik kendaraan dianjurkan cepat membayar denda ke kas daerah supaya kendaraannya dapat segera diambil," tandasnya.
Selain penderekan, petugas juga melakukan operasi cabut pentil (OCP) terhadap motor, mobil pribadi dan angkutan umum yang kerap memarkirkan kendaraannya di area terlarang.
Sekadar informasi, pada 2016 lalu, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan berhasil menderek 3.176 kendaraan dengan pendapatan denda mencapai Rp 1,6 miliar.