Minggu, 26 Februari 2017 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 5096
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Lemahnya konstruksi tiang dan cuaca ekstrem, diduga kuat menjadi penyebab robohnya dua papan reklame di depan RS Harapan Kita dan gedung Menara BCA, Jalan S Parman, Jakarta Barat.
"Musibah robohnya dua tiang papan reklame di Jalan S Parman ini force majeure. Konstruksi tiang yang lemah diperburuk lagi kondisi cuaca saat itu ekstrem sehingga mengakibatkan konstruksi papan reklame roboh," kata Edi Sumantri, Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Minggu (26/2).
Edi juga memastikan, kelengkapan perizinan yang dikantongi penyelenggara kedua papan reklame yang roboh tersebut hingga saat ini masih berlaku.
"Izin terdiri dari TLBBR-nya (tata letak bangunan untuk bangunan reklame) dan izin prinsip masih berlaku hingga 2017. Masa pajak reklame di depan RS Harapan Kita masih berlaku hingga April mendatang. Jadi secara ketentuan tidak ada yang melanggar," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah memanggil pihak penyelenggara untuk bertanggung jawab kepada perusahan taksi yang armada beserta sopirnya tertimpa tiang reklame.
"Pemilik konstruksi siap menanggung segala kerugian yang ditimbulkan akibat musibah robohnya tiang reklame," jelasnya.
Sekadar diketahui dua papan reklame di Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (25/2) malam, roboh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun beritajakarta.com, papan reklame pertama roboh di depan gedung BCA sekitar pukul 18.40 dan menimpa mobil dan motor.
Papan reklame kedua roboh di depan Rumah Sakit (RS) Harapan Kita dan menimpa mobil taksi Blue Bird dengan nomor pintu TJ 4231.