Rabu, 13 Agustus 2014 Reporter: Nurito Editor: Dunih 3833
(Foto: Adi Alfiyan)
Rencana pematokan trase untuk proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) terhambat. Pasalnya, hingga kini warga Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, belum sepakat tanahnya dibebaskan. Padahal, beberapa rumah warga sudah ada yang ditandai dengan cat semprot.
Ketua Tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Jakarta Timur, Arifin mengakui, saat ini sebenarnya bukan pada taraf pembahasan harga. Namun, masih pada tahap pematokan trase untuk mengetahui batasan mana saja yang akan terkena pembebasan lahan. Namun, sayangnya warga menutup diri sehingga pihaknya tidak bisa masuk untuk melakukan pematokan trase.
"Pengadaan tanah itu ada tahapannya, dan kita belum masuk ke masalah harga. Tahap awal sosialisasi sudah kita lakukan dan sekarang pada tahap pematokan trase untuk menandai lokasi mana saja yang terkena proyek," ujarnya, Rabu (13/8).
Menurutnya, pihaknya hanya minta pada warga agar diizinkan melakukan pematokan trase. Jika sudah barulah ada peta bidang yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan peta bidang tersebut diumumkan di kelurahan. Jika peta bidang sudah disahkan barulah masuk ke tahap musyawarah harga.
Namun, jika dalam musyawarah harga ternyata warga menolak juga, maka pihaknya akan melaporkan dan menyerahkan persoalan ini ke Gubernur DKI agar diputuskan finalnya seperti apa. Arifin berjanji, bagi warga yang bersedia lahannya dibebaskan maka akan langsung diprioritaskan mendapatkan unit rumah susun di Jatinegara Barat atau di tempat lain, tergantung kemauan warga tersebut.