Rabu, 13 Agustus 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 4998
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak setuju dengan penerapan kurikulum tahun 2013. Pasalnya, kurikulum baru tersebut cenderung membuat para siswa sibuk dengan kegiatan belajar.
"Anak kecil sudah kayak kuli, langsung ditekan sama pelajaran-pelajaran bikin stres. Kasihan mereka pulang sore-malam, saya nggak mengerti deh sama pola pendidikan sekarang," ujar Basuki, di Balaikota, Rabu (13/8).
Menurut Basuki, penerapan kurikulum 2013 mengakibatkan keseharian para peserta didik hanya diisi dengan kegiatan belajar–mengajar semata.
"Kalau menurut saya, sekolah itu tempat bermain anak-anak. Sekolah seharusnya tidak membebani siswa dengan berbagai mata pelajaran, cukup ajarkan budi pekerti," tuturnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan fenomena anak kecil yang sudah bisa semuanya, sebab tugas anak sekadar bermain. "Saya kira anak kampung dulu lebih baik, bisa main ke taman dan ke tempat lainnya. Sekarang tidak lagi," pintanya.
Namun, Basuki mengaku tidak bisa mencegah penerapan Kurikulum 2013 untuk seluruh sekolah di ibu kota. "Kami lagi berpikir anak-anak sekolah sampai sore. Namun, mesti dipikirkan kalau sampai sore mesti ada uang makan tambahan," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Ahok itu juga tidak sepakat dengan perpanjangan hari masuk sekolah hingga enam hari. Dia lebih setuju
siswa belajar di sekolah hingga hari Jumat saja. "Seharusnya, hari Sabtu, murid-murid bisa istirahat saja di rumah. Saya harap keputusannya sama dengan keinginan saya," kata Basuki.Kurikulum 2013 mulai diberlakukan berjenjang sejak tahun lalu. Pemberlakuan kurikulum baru terbatas di sebagian kelas, yakni kelas 1,2,4,5,7,8,10, dan 11. Kurikulum ini diterapkan secara menyeluruh pada 2015 mendatang.