Kamis, 23 Februari 2017 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 3337
(Foto: doc)
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mencatat sebanyak 148 dari 409 pompa stasioner yang tersebar di 140 rumah pompa di Jakarta berusia lebih dari delapan tahun. Bahkan sekitar 30 usianya di atas 40 tahun.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendrawan mengatakan, pihaknya berencana menggantinya dengan yang baru dan kapasitasnya akan ditingkatkan.
Menurutnya, meski dalam kondisi siap beroperasi, tidak dipungkiri performanya mulai menurun. Maka itu, peremajaan pompa tua itu bertujuan untuk percepatan penanganan genangan dan banjir.
Dikatakan Teguh saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan untuk kemudian diusulkan tahun 2018.
"Akan diganti tahun 2018 kami usulkan, karena yang namanya pembelanjaan nggak bisa beli lalu ada barang. Prosesnya bisa melalui lelang dan e-katalog," ucap Teguh, Kamis (23/2).
Menurut Teguh, prosesnya barang impor, pengiriman dari lokasi bisa mencapai lima bulan. Kalau pengadaan di 2017 melalui anggaran tambahan tidak akan cukup waktunya.
Teguh menyebutkan pompa-pompa yang usianya lebih dari delapan tahun diantaranya, pompa stasioner di Waduk Tomang yang dibangun pada tahun 1971 dan Waduk Grogol tahun 1977.
Teguh mengatakan, Jakarta butuh pompa pengendali banjir dengan performa mesin yang mumpuni. Pasalnya, ketika curah hujan dan debit air kali tinggi pompa harus siap beroperasi 24 jam.
"Tapi bagaimanapun namanya mesin lama tarikannya sudah nggak imbang. Kan ketentuan untuk penghapusan aset barang yang sudah tidak laik di atas delapan tahun," tandasnya.