Senin, 20 Februari 2017 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 3832
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyambangi kawasan permukiman warga di bantaran Kali Ciliwung RT 01/12 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan ini, gubernur menyempatkan diri berdialog dengan warga yang rumahnya tergenang akibat luapan Kali Ciliwung, pekan lalu.
Dikatakan Basuki, kawasan ini merupakan salah satu dataran rendah yang menjadi langganan banjir, sehingga perlu dilakukan normalisasi.
Pemprov DKI, lanjut Basuki, saat ini sedang mencari formula baru untuk menangani masalah ini. Apakah, memberikan uang kontrak rumah kepada warga selama menunggu pembangunan rusun selesai atau mencari solusi lain.
Namun, dirinya juga belum mengetahui payung hukum soal pemberian uang kontrak rumah untuk warga. Pasalnya, jika direlokasi membutuhkan waktu cukup lama karena menunggu pembangunan rusun selesai. Sementara, banjir tetap terjadi di wilayah tersebut.
"Kami sedang carikan jalan keluarnya. Apakah dikasih uang kontrak dulu, sambil menunggu rusun selesai atau bagaimana. Yang pasti normalisasi harus dilakukan," ujar Basuki, Senin (20/2).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Teuku Iskadar menambahkan, ada lima aliran air di wilayah tersebut yang mengalir ke Kali Ciliwung. Saluran penghubung tersebut, kata Teuku, ikut membawa dampak terjadinya genangan di wilayah RW 12, Bukti Duri.
Dia menambahkan, pihaknya membutuhkan lahan sepanjang 700 meter dari Jembatan Tong Tek hingga Kompleks Garuda di RW 12 untuk menormalisasi Ciliwung.
"Kalau kawasan ini dinormalisasi dan dipasang sheet pile, maka wilayah ini tidak banjir lagi. Untuk wilayah lainnya posisinya masih tinggi jadi aman," kata Teuku Iskandar.
Dia menegaskan, jika lahan sudah disiapkan Pemprov DKI, maka BBWSCC akan langsung mengerjakan normalisasi Kali Ciliwung di wilayah tersebut. Jika pekerjaan bisa dilakukan April, maka diharapkan Oktober sudah bisa rampung.