Senin, 20 Februari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2820
(Foto: Reza Hapiz)
Dinas Pendidikan DKI Jakarta diminta untuk membuat sekolah inklusi di setiap kecamatan. Sehingga siswa berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pelayanan pendidikan dengan mudah dan dekat.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta minimal di satu kecamatan ada satu sekolah inklusi untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Karena tak semua warga yang memiliki anak berkebutuhan khusus berkecukupan dan menyekolahkan anaknya di sekolah luar biasa.
"Banyak anak-anak berkebutuhan khusus itu tidak bisa sekolah. Kalaupun ada sekolahnya jauh, mereka tidak mampu ke sana. Kalau yang dekat karena punya swasta mahal," kata Basuki, saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/2).
Sekolah inklusi merupakan layanan pendidikan yang menyertakan semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, dalam proses pembelajaran yang sama.
"Sekolah itu harus dilatih minimal ada satu sekolah di kecamatan, siapkan di tiap kecamatan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Jadi mereka tidak terlalu jauh," ujarnya.
Sekolah dilarang untuk menolak jika ada anak yang mendaftar masuk. Melainkan harus mengarahkan untuk mendaftarkan diri ke sekolah yang sudah ditetapkan. "Tahun ini harus jalan, saya nggak mau cuma pelatihan untuk 50 sekolah dulu, semua harus segera dijalankan," tuturnya.