Selasa, 12 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3501
(Foto: doc)
Penerapan sistem tiket elektronik atau e-ticketing bus Transjakarta telah dimulai di koridor I (Blok M-Kota), Senin (11/8) kemarin. Dengan diberlakukannya sistem tersebut, nantinya dapat diketahui melalui rekam database bank, pola perjalanan penumpang dan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pemetaan trayek baru.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dengan melakukan tapping kartu elektronik di mesin yang tersedia, secara otomatis jam masuk dan keluarnya penumpang terekam dalam database bank. Karena dengan demikian bisa diketahui pola perjalanan penumpang baik dari waktu maupun tujuan.
"Setiap penumpang kan harus tap (tapping kartu elektronik). Nah, tap itu untuk database bank siapa penumpangnya, naik jam berapa. Dengan begitu kami bisa tahu penumpang naik jam berapa, tinggal dimana," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (12/8).
Data tersebut, lanjut Basuki, bisa dijadikan sebagai bahan untuk menentukan trayek baru yang paling diminati oleh penumpang. "Dengan begitu kami bisa tahu pola penumpang yang naik untuk tujuan kemana, paling dominan mana, supaya bisa kami bikin trayek baru," ucapnya.
Selain itu, penggunaan e-ticketing dapat digunakan untuk mengatur harga tiket bus agar lebih murah di waktu-waktu sepi penumpang. Begitu juga sebaliknya. Karena rencananya nantinya akan diterapkan tarif Transjakarta yang disesuaikan dengan jauh dekatnya tujuan penumpang.
"Terus kita bisa ngatur kalau di jam tersibuk dengan dominan penumpang paling banyak ke arah ini. Kita atur supaya bus itu bisa tembak trayek langsung ke tujuan yang penumpangnya paling banyak dan dominan," tandas Basuki.