Selasa, 12 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3275
(Foto: doc)
Hujan deras yang mengguyur ibu kota, Senin (11/8) sore kemarin menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta Selatan terendam banjir. Banjir paling parah melanda kawasan Kemang dan Mampang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama mengaku telah menerima laporan terkait banjir yang terjadi di kawasan Kemang dan Mampang. Berdasarkan laporan yang ia terima, selain disebabkan meluapnya Kali Krukut, banjir juga dikarenakan banyak sheet pile yang dirusak warga.
"Banjir itu karena lebar Kali Krukut cuma dua sampai tiga meter. Kasusnya sama dengan Kali Sunter dan Sentiong," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (12/8).
Dikatakan Basuki, sheet pile telah dipasang sebagai dinding sungai di bantaran Kali Krukut. Namun, shee tpile yang telah terpasang justru dirusak oleh warga. Tujuannya agar air mengenangi kawasan warga bisa mengalir ke sungai. Namun hal tersebut justru berbalik saat sungai sudah tidak mampu menampung air.
"Jadi sudah kita pasang sheet pile di sungai. Tapi yang di kawasan kumuh, saat pemukiman mereka terendam itu sheet pile justru dibobok dan dibolongin supaya air masuk ke sungai," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, idealnya untuk menampung air, Kali Krukut dilebarkan mencapai 20 sampai 30 meter. Karena itu, rencanannya kawasan kumuh di bantaran Kali Krukut akan ditertibkan. "Untuk kawasan kumuh di Kali krukut dibongkar sajalah. Karena sungai itu tidak bisa dibuat 3 meter nggak akan kuat nampung air pasti meluap. Idealnya dilebarkan 20 sampai 30 meter," ucapnya.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur ibu kota membuat sebagian ruas jalan di ibu kota tergenang. Ketinggian air bervariasi antara 10-80 sentimeter. Lokasi yang paling parah tergenang yakni kawasan Kemang dan Mampang dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter
. Akibatnya lalu lintas di lokasi tersebut lumpuh.