Senin, 23 Januari 2017 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhy Tristanto 4451
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Banyaknya komponen yang hilang dicuri, membuat hidran air di pinggir jalan tidak bisa berfungsi optimal.
Berdasarkan data Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, pada 2015 lalu, tercatat sekitar 173 dari 309 unit hidran yang tersebar di Jakarta Pusat, mengalami rusak dan hilang.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Siti Andarwati mengatakan, temuan di lapangan umumnya oknum mengincar kopling hidran karena memiliki nilai jual yang cukup lumayan.
"Yang pinggir kanan dan kiri namanya kopling untuk mengeluarkan air. Di situ ada bautnya yang sering dicuri. Kalau habis perbaikan, setelah beberapa hari terkadang sudah hilang," ungkap Siti, Senin (24/1).
Diungkapkan Siti, pihaknya sulit memantau semua hidran air yang tersebar di seluruh jalan. karena minimnya personel.
"Kami nggak bisa menjaga satu-satu, karena ada terlalu banyak, dan oknum pencuri memanfaatkan kelengahan kami saat beraksi," katanya.
Ditambahkan Siti, pihaknya masih mencari solusi terbaik untuk mengamankan hindran di pinggir jalan. Saat ini baru ada 216 hidran di Jakarta Pusat yang dilengkapi pengaman, namun itu pun tidak menjamin aman dari praktik pencurian.
"Kami sedang memikirkan caranya. Soalnya kalau kopling hilang jadi susah bukanya, kita harus cari lagi koplingnya, pasang lagi," tandas Siti.