Rabu, 18 Januari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 4175
(Foto: doc)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menelusuri sumber penularan tuberkulosis (TBC) kepada dua balita di Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan secara menyeluruh, khususnya pada anggota korban. Karena biasanya anak-anak yang menderita TBC disebabkan oleh penularan.
"Kami akan cari tahu dulu penyebabnya dari siapa. TBC pada anak-anak itu biasanya tertular . Kita cari tahu dari anggota keluarganya dulu, bisa bapak, ibu, atau kakak," kata Koesmedi, saat dihubungi, Rabu (18/1).
Jika ada indikasi penularan dari bapak, lanjut Koesmedi, maka akan ditelusuri lebih lanjut di tempat kerja. Sementara jika kakak atau saudara lain yang masih sekolah, maka akan diperiksa di sekolahnya.
"Semua harus dicek. Sumber penularannya dari mana. Selain itu, imunisasi balitanya juga harus dicek. Jika belum diimunisasi, ya langsung imunisasi," beber Koesmedi.
Dia mengaku, belum mendapatkan laporan secara menyeluruh mengenai kondisi dua balita ini. Biasanya penderita TBC harus menjalani pengobatan selama enam hingga sembilan bulan, tergantung dengan kondisinya.
"Harus diperbaiki gizinya juga, kalau gizi jelek nggak akan sembuh-sembuh. Penyakit ini bisa sembuh, yang penting minum obat teratur dan tidak putus, serta makan bagus, " tandasnya.