Kamis, 12 Januari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3327
(Foto: Punto Likmiardi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memanfaatkan lahan tidur untuk perkebunan cabai. Ini dilakukan guna mengatasi mahalnya harga cabai saat ini. Namun untuk keseimbangan pasokan dibutuhkan intervensi dari pemerintah pusat.
"Kalau ini cuaca buruk, suplai tak bertambah dan harga cabai pasti naik lagi. Maka itu intervensinya memang harus mencari keseimbangan distribusi cabai dari produsen di Indonesia. Itu kewenangan pusat untuk meredistribusikan," kata Sumarsono, Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/1).
Sementara itu, Pemprov DKI memiliki cara sendiri untuk mengatasi berkurangnya pasokan cabai. Pemprov DKI akan memanfaatkan lahan tidur untuk menanam cabai. Karena belakangan ini pasokan cabai ke Jakarta berkurang drastis. Kebutuhan setiap harinya mencapai 120 ton, sementara pasokan hanya sebanyak 40-70 ton saja.
"Jadi intinya pemanfaatan lahan tidur ini mendesak, soal nanti digunakan pemanfaatannya untuk panti jompo, untuk sekolah, untuk boarding school, itu nanti," ujarnya.
Sumarsono menambahkan, pemanfaatan lahan tidur untuk kebun cabai ini tidak permanen. Karena memang lahan di Ciangir semula direncanakan untuk pembangunan rumah susun (rusun).