Senin, 09 Januari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 4000
(Foto: doc)
Tingginya harga cabai di Ibukota diakibatkan karena pasokan yang berkurang. Pada hari ini saja pasokan cabai hanya sebanyak 40-50 ton. Padahal kebutuhan cabai setiap harinya mencapai 120 ton.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan tingginya harga cabai ini menyumbang inflasi di Ibukota. Pasokan cabai yang berkurang, menyebabkan harga melambung tinggi hingga menembus angka Rp 150 ribu per kilogram.
"Pasokan kita idealnya 120 ton. Tapi hari ini hanya 40-50 ton," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/1).
Pria yang akrab disapa Soni ini menyampaikan pihaknya telah
mendatangi daerah produsen untuk menambah pasokan cabai. Namun hal itu tidak bisa dilakukan, karena daerah produsen sudah berkontrak dengan perusahaan swasta.
"Ternyata kondisinya sudah dikontrak perusahan lain. Jadi memang tidak mudah," ujarnya.
Ia melanjutkan, langkah lain yang diambil untuk mengendalikan harga cabai salah satunya dengan menanam cabai
sendiri untuk menambah pasokan. Rencananya penanaman cabai akan dilakukan di Ciangir, Tangerang Selatan."Yang dipakai satu hektare saja. Bibitnya tersedia 18 ribu batang," tuturnya.
Menurut Soni, penanaman cabai ini akan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
"Setiap tiga bulan sekali bisa dipanen dengan jumlah cukup banyak," tandasnya.