Senin, 02 Januari 2017 Reporter: Nurito Editor: Andry 2783
(Foto: Nurito)
Hingga kini, keluarga korban Kapal Zahro Express terus berdatangan ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Para keluarga korban insiden kapal terbakar tersebut ingin mencari tahu keberadaan anggota keluarganya dengan mendatangi gedung Sentra Visum dan Medikolega.
Pantauan b
eritajakarta.com, sedikitnya ada 30 anggota keluarga korban Kapal Zahro Express yang datang ke RS Polri Kramat Jati. Sebagian dari mereka ada yang membawa berkas dan data berisi identitas anggota keluarganya.Ayudin (53), salah satu keluarga korban mengaku kehilangan lima anggotanya dalam insiden kapal terbakar ini. Sementara delapan anggota keluarga lainnya berhasil selamat dari musibah tersebut.
"Sampai saat ini lima anggota keluarga saya belum ada kabarnya. Kalau yang delapan orang lainnya sudah diketahui keberadaannya di RS Gatot Subroto dan rumah sakit lainnya," katanya di lokasi, Senin (2/1).
Ia menyebutkan, lima anggota keluarganya yang tewas dalam insiden ini dan belum diketahui keberadaannya terdiri dari Eha Julaeha (65), Yeti (73), Nia (29), Iwan Kurniawan (72) dan Ani Kurnaesih (30).
"Kita menduga lima anggota keluarga kami menjadi bagian dari 20 jenazah yang ada di rumah sakit ini," tuturnya.
Menurut Ayudin, sejak Minggu (31/12) lalu, pihak keluarganya telah mendatangi rumah sakit ini namun tidak mendapat informasi mengenai kondisi lima anggota keluarganya.
"Karena tidak ada kabar, waktu itu kita ke RS Gatot Subroto. Di sana ada dua anggota keluarga kita yang dirawat," ujarnya.
Ayudin mengungkapkan, sesuai permintaan RS Polri, pada hari ini, pihak keluarganya membawa data antemortem untuk mencocokan dengan data 20 jenasah di rumah sakit ini. Data antemortem tersebut meliputi foto copy Kartu Keluarga (KK), surat nikah dan KTP korban.
"Kalau belum ketemu, saya tidak mau pulang. Saya akan tunggu kabar keluarga kita di sini," ucapnya.
Ia menambahkan, sebelum menjadi korban insiden ini, 13 anggota keluarganya yang berasal dari Lembang, Bandung, Jawa Barat menumpang Kapal Zahro Express menjelang malam tahun baru sekitar pukul 23.00.
"Waktu itu kakak saya sempat ajak saya ikut berlibur. Tapi saya menolak dan memilih berlibur ke Ciater, Subang," tandasnya.