Selasa, 05 Agustus 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Agustian Anas 4346
(Foto: doc)
Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta menipis pasca Lebaran. Saat ini, stok darah yang tersedia hanya sebanyak 130 kantong. Padahal, permintaan darah dari berbagai rumah sakit di ibu kota setiap harinya mencapai 800 kantong.
Kepala Bidang Pengadaan Darah PMI DKI Jakarta, Dian Winarti mengatakan, biasanya stok darah di PMI DKI mencapai 1.000 hingga 1.200 kantong per hari. Namun, saat ini hanya tersedia sebanyak 130 kantong terdiri dari golongan darah (A) 30 kantong, golongan darah (B) 30 kantong, golongan darah (AB) 10 kantong, serta golongan darah (O) 60 kantong. Hal ini, kata Dian, dikarenakan menurunnya jumlah pendonor saat dan pasca Hari Raya Idul Fitri.
"Jumlah pendonor menurun drastis, sementara permintaan darah dari rumah sakit mencapai 800 kantong per hari," ujar Dian, Selasa (5/8).
Untuk menyisiati menipisnya persediaan darah, kata Dian, pihaknya memprioritaskan pemberian darah untuk kondisi darurat. Jika ada pasien yang sangat membutuhkan darah atau keadaan darurat seperti persalinan, maka akan diberikan. Namun jika pasien yang membutuhkan darah tidak dalam keadaan darurat, diusahakan anggota keluarga pasien yang memberikan donor darah. "Karena stok darah menipis, kita andalkan keluarga pasien sebagai pendonor," terangnya.
Selain itu, lanjut Dian, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi di radio dan berkoordinasi dengan instansi-instansi lain seperti TNI dan Polri. Tak hanya itu, pihkanya juga terus melakukan kegiatan donor darah dengan menyediakan mobil donor di mal dan tempat ibadah.
"Sekitar satu hingga dua minggu setelah Lebaran, stok darah akan kembali normal. Soalnya, pendonor sukarela yang merayakan Lebaran di kampung halaman sudah kembali ke Jakarta sehingga dapat mendonorkan darahnya," ungkapnya.