Jumat, 16 Desember 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 6752
(Foto: Reza Hapiz)
Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara akan menggunakan teknologi incinerator atau pembakaran. Teknologi ini dipilih karena banyak digunakan juga dibeberapa negara lainnya.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, banyak teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan yang mengajukan proposal. Namun pihaknya tidak ingin mengambil resiko dengan menerapkan teknologi baru.
"Kami gunakan teknologi incinerator
, teknologi pembakaran. Di dunia ini banyak teknologi, ada plasma, gasifikasi, dan lain-lain. Tapi kami harus dicari teknologi yang terbukti," kata Isnawa, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/12).Dia menambahkan penggunaan teknologi ini juga sudah didiskusikan dengan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT). Setidaknya ada 250 proposal yang masuk ke Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang mengajukan untuk membangun ITF. Dari jumlah tersebut kemudian disaring menjadi delapan perusahaan, kemudian menjadi lima perusahaan.
"Dari lima perusahaan ke satu ini betul-betul dengan pemilihan yang ketat. Banyak yang menawarkan teknologi, tapi kami takut karena belum banyak diterapkan di berbagai negara," ujarnya.
Sehingga untuk pembangunan ITF Sunter yang merupakan pertama kali di Jakarta, pihaknya menggandeng perusahaan yang bergerak dibidang energi asal Finlandia yakni Fortum.
"Ini kan projek untuk 20 tahun ke depan, kalau asal-asalan teknologi baru 2-3 tahun eror bahaya. Kami nggak mau sembarangan," tandasnya.