Rabu, 23 November 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 2695
(Foto: Nurito)
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memastikan anggaran pencairan untuk pembayaran listrik paling lambat diibayarkan pada 24 November.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto menegaskan, kasus pemadaman listrik hanya terjadi di wilayah Jakarta Timur, khususnya di Kecamatan Kramat Jati dan Makasar. Saat ini delapan sekolah yang sebelumnya diputus listriknya sudah kembali normal.
“Kegiatan belajar mengajar di delapan sekolah juga sudah normal seperti biasa,” kata Bowo, saat mengunjungi kantor Sudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2, Rabu (23/11).
Lebih lanjut Bowo menjelaskan, di Jakarta Timur wilayah 2, terdapat 26 sekolah setingkat SMA/SMK negeri. Dari jumlah tersebut, hanya SMAN 48, 14, 51, 9, 42, SMAN 67 SMKN 10 dan SMKN 22 yang aliran listriknya dipadamkan.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2, Ungkadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses pencairan anggaran untuk membayar tagihan listrik di delapan sekolah itu.
Ditargetkan anggaran dari APBD Perubahan 2017 itu dapat cair hari ini atau paling lambat Kamis (24/11) besok. Kemungkinan pembayaran tagihan listrik sebesar Rp 877 juta untuk delapan sekolah yang menunggak.
“Sekarang listrik sudah menyala, kita diberikan kesempatan sampai tanggal 24 November untuk melunasi tagihannya," tandas Ungkadi.
Ungkadi berharap, kasus seperti ini tidak terulang di kemudian hari. Sebab kejadian ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.