Rabu, 23 November 2016 Reporter: Nurito Editor: Andry 3717
(Foto: Nurito)
Setelah mengalami pemadaman selama satu hari, listrik di delapan sekolah di Jakarta Timur akhirnya menyala kembali.
Kini, siswa di delapan sekolah yang sebelumnya mengalami pemadaman listrik, sudah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasanya. S
eperti yang terlihat di SMAN 48 Pinang Ranti, Makasar.Pantauan Beritajakarta. com, di sekolah ini, ratusan siswa mulai kembali belajar di ruang kelasnya masing-masing.
Lampu penerangan berikut alat pendingin ruangan sudah kembali normal. Saat ini siswa tidak lagi belajar dengan menggunakan lilin.
"Alhamdulillah listrik sudah nyala. Karena tadi malam petugas PLN sudah menyambungkan kembali aliran listrik di sekolah ini," kata Acah Riyanto, Kepala SMAN 48 di lokasi, Rabu (23/11).
Ia mengungkapkan, sebelumnya, aliran listrik di sekolah ini sempat dimatikan PLN karena menunggak pembayaran listrik sejak Juli 2016 lalu dengan tunggakan Rp 118 juta.
"Listrik kembali dinyalakan setelah adanya negosiasi Dinas Pendidikan dengan PT PLN," ujarnya.
Kondisi serupa juga terlihat di SMAN 93 Kramat Jati. Listrik di sekolah ini telah menyala sejak pukul 08.30 setelah tiga petugas PLN mendatangi lokasi.
Supri (37), petugas keamanan SMAN 93 menuturkan, sebelumnya tepatnya Senin (21/11) lalu, aliran listrik di sekolah ini dipadamkan sekitar pukul 14.15.
“Tapi tadi pagi listrik kembali hidup dan semua lampu di ruang kelas sudah menyala,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur Wilayah 2, Ungkadi mengungkapkan, pada Selasa (23/11) kemarin, tercatat ada delapan sekolah yang aliran listriknya dipadamkan. Masing-masing sekolah itu yakni SMAN 48, 14, 51, 9, 42 dan SMAN 67 serta SMKN 10 dan 22.
Ia menjelaskan, pemadaman listrik terjadi akibat tunggakan listrik sebesar Rp 877 juta di delapan sekolah ini belum dibayarkan.
“Hari ini delapan sekolah yang kemarin sempat padam aliran listriknya, kini sudah nyala kembali," tandasnya.