Rabu, 16 November 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 5197
(Foto: Yopie Oscar)
Seluruh aparatur Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk meningkatkan dua kali lipat kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, mulai saat ini aparat harus mulai memiliki mental siaga 1 dalam penanganan banjir. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Ini mumpung punya waktu November-Desember diantisipasi semuanya. Mental kita siapkan. Status memang belum kita berikan. Tapi saya enggak mau kecolongan," ujar Sumarsono saat memberikan arahan pada jajaran SKPD, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/11).
Dikatakan Soni, sapaan akrabnya, seluruh saluran air diminta untuk dibersihkan dari sampah. Sehingga laju air tidak terhambat.
Selain aparat, petugas di lapangan juga diminta untuk siaga baik pasukan oranye, pasukan biru, dan pasukan hijau. Masing-masing pasukan berasal dari SKPD yang berbeda. Misalnya pasukan oranye terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Dinas Kebersihan.
Kemudian pasukan biru merupakan PHL dari Dinas Tata Air. Sedangkan pasukan hijau adalah PHL dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
"Kalau banjir enggak harus oranye, hijau dan biru juga. Jadi tugas mereka harus siaga 1 dan posisinya jelas," tandasnya.
Kebijakan itu disampaikan Sumarsono saat memberikan arahan kepada jajaran SKPD, mulai dari asisten, kepala dinas, wali kota, hingga camat dan lurah.
Acara ini sekaligus untuk mensosialisasikan instruksi gubernur (Ingub) nomor 153 tahun 2016 tentang kesiapsiagaan dan pengendalian potensi ancaman genangan, angin puting beliung dan demam berdarah.