Kamis, 03 November 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 4853
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tumpukan sampah di gorong-gorong Jalan Prof Dr Satrio, Kelurahan Karet Semanggi, Setiabudi, tepatnya di depan gedung Sampoerna Strategic, diduga menjadi penyebab timbulnya genangan di lokasi tersebut.
Kondisi itu terlihat dari banyaknya sampah yang ditemukan petugas saat melakukan penanganan genangan. Pantauan Beritajakarta.com, sampah yang paling dominan adalah sampah botol air mineral, kantong plastik, dan bungkus makanan ringan.
Kepala Regu Sektor VII Setiabudi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Selatan, Edy S mengatakan, sebelumnya salah seorang warga mengunggah gambar genangan di jalan Prof Dr Satrio di aplikasi Qlue.
Awalnya pihak kelurahan menduga ada kebocoran pipa air dan mengira milik Palyja. Namun, setelah dibongkar lalu diperiksa ternyata bukan tanggung jawab Palyja karena yang ditemukan justru gorong-gorong. Dampak dari penanganan tersebut membuat air mengucur deras.
"Pihak Palyja mau uji tes air, ternyata hasil dari tes bukan milik Palyja, tapi karena dampak dari pembongkaran atau pembobokan di titik keluarnya air, malah air mengalir deras makanya butuh bantuan kami untuk penyedotan menggunakan pompa portable," ungkap Edy.
Lebih lanjut, setelah volume air digorong-gorong berkurang usai disedot, petugas damkar dan Palyja memeriksa gorong-gorong dan menemukan tumpukan sampah dengan volume yang cukup banyak.
Lurah Karet Semanggi, Istambul Afrikana mengaku baru mengetahui ada gorong-gorong di bawah jalan itu saat meninjau lokasi aduan warga. Dan dirinya tidak habis pikir banyak ditemukan tumpukan sampah.
"Iya saya baru tahu. Saya pikir punya Palyja, ternyata setelah dibongkar ada gorong-gorong. Sampahnya banyak banget, bisa dua germor," tandas Istambul.
Ia memastikan telah melaporkan penemuan ini kepada Wali Kota Jakarta Selatan
dan Dinas Tata Air.