Rabu, 19 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 7296
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) tengah melakukan renovasi di beberapa rumah susun (rusun) yang rusak dan bocor. Hal itu melatarbelakangi beberapa pembangunan rusun tahun ini dibatalkan karena kontraktor pemenang lelang dinilai kurang kompeten.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan rusun sebelumnya banyak yang tidak sesuai dengan standar. Kualitas bangunan juga banyak yang kurang baik, bahkan banyak rusun yang bocor, seperti di Rusun Marunda, Rusun Penjaringan dan Rusun Daan Mogot.
"Itu harus renovasi habis, sekarang sedang dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/10).
Basuki menegaskan, saat ini pihaknya lebih selektif dalam menerima pemenang lelang untuk pembangunan rusun. Dirinya tak ingin kualitas rusun kali ini tidak sesuai dengan standar.
"Saya setop lima blok pembangunan rusun yang nggak benar. Kalau sudah kami cek, cornya ngaco, itu sudah nggak ketolong. Diplester apapun nanti satu tahun bocor. Makanya lebih baik saya blacklist," ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah membangun beberapa rusun dengan konsep green building. Sebagian dibangun menggunakan APBD dan kewajiban pengembang.
"Kami bangun di Daan Mogot termasuk Rawa Bebek. Itu yang standar baru, ukuran pun 36 meter persegi. Dia juga green building, listrik, gas, termasuk pembuangan air limbah kami atur," tandasnya.