Kamis, 24 Juli 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 2485
(Foto: doc)
Polda Metro Jaya memfokuskan pengamanan lingkungan dalam Operasi Ketupat tahun ini. Sebab, banyak rumah yang ditinggal pemiliknya untuk mudik ke kampung halaman.
Sebanyak 7.640 personel gabungan dari Polda, Polres, TNI, dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disiapkan dalam Operasi Ketupat 2014.
"Karena kita bukan menjadi daerah tujuan mudik, tapi daerah pemberangkatan. Sudah pasti banyak rumah kosong ditinggal mudik," kata Kombes Pol Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kamis (24/7).
Pihaknya, kata Rikwanto, juga mendirikan ratusan pos pengamanan di beberpa titik strategis di ibu kota. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan warga melapor apabila terjadi pungutan liar (pungli) dan pemerasan oleh oknum tertentu.
"Sampai saat ini, ada sebanyak 120 pos pengamanan di seluruh wilayah Jakarta, terutama tempat keramaian seperti terminal dan tempat wisata," ujarnya.
Pasalnya, kata Rikwanto, banyak perusahaan yang melaporkan menjadi korban pemerasan oleh oknum-oknum tertentu.
"Ada laporan kalau banyak pungutan liar berbentuk proposal minta sumbangan santunan anak yatim, bahkan ada kelompok premanisme yang berdalih untuk THR atau zakat," ungkapnya.Karena itu, kata Rikwanto, bagi warga maupun perusahaan yang menjadi korban pemerasan oleh oknum-oknum tertentu bisa melaporkan ke pos terdekat.