Selasa, 11 Oktober 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 3270
(Foto: Ilustrasi)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menargetkan 172 ribu warganya bisa ikut pemeriksaan kanker serviks dan kanker payudara hingga 2017 mendatang. Pemeriksaan diutamakan untuk anak perempuan sebagai langkah antisipasi.
"Kami akan terus mendorong masyarakat untuk berobat ke Puskesmas dan RSUD. Terutama untuk deteksi dini kanker, baik pada anak-anak maupun orang dewasa," ujar Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Timur, usai mengikuti acara Pekan Deteksi Dini Kanker oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo di Puskesmas Kecamatan Pasarebo, Selasa
(11/10).Menurutnya, kendala yang dihadapi saat ini adalah terkadang orangtua ragu untuk memeriksakan diri maupun anak-anak perempuannya. Padahal demi masa depan anak, orangtua harus memeriksakan anaknya untuk pencegahan kanker rahim di puskesmas. Pemeriksaan ini gratis bagi pemegang kartu BPJS Kesehatan.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan menambahkan, pihaknya akan terus mensosialisasikan pada masyarakat pentingnya deteksi dini kanker leher rahim (serviks) dan payudara. Upaya ini dilakukan guna menekan angka penderita penyakit kanker yang cukup mematikan itu.
"Hingga saat ini target 127 ribu orang, baru sekitar 20 persen yang sudah melakukan pemeriksaan atau deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. Kalau target diprediksi baru tercapai pada akhir 2017 mendatang," tandasnya.