Sabtu, 08 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6907
(Foto: doc)
Dinas Kebersihan DKI Jakarta melalui rutin melakukan pembersihan sungai, waduk, situ, dan danau. Setiap harinya sebanyak 90-220 ton sampah berhasil diangkat dari badan air.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pihaknya memiliki pasukan oranye sebanyak 13.258 orang. Mereka menyebar di lima wilayah dan Kepulauan Seribu untuk membersihkan sampah, baik yang ada di badan air maupun daratan.
"Jumlah sampah sungai, kali, danau, waduk, dan situ yang terangkut sekitar 90-220 ton per hari. Sekarang hampir semuanya sudah bersih dari sampah," kata Isnawa, Sabtu (8/10).
Pihaknya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk bisa membersihkan sampah dari badan air. Pembersihan dilakukan sejak tahun 2013 setelah kewenangannya diserahkan ke Dinas Kebersihan. Sebelumnya pemberaihan badan air ada dibawah Dinas Pekerjaan Umum.
"Dulu penanganan sampah di kali, sungai, waduk, danau ditangani Dinas PU, sejak pertengahan 2013 kami handle. Itu menjadi cikal bakal UPK Badan Air di bawah Dinas Kebersihan," ucapnya.
Dia menambahkan di Jakarta terdapat 41 sistem aliran air dengan jumlah sebanyak 141 sungai. Penanganan sampah sungai dan kali di Jakarta mengikuti aliran sungai yang dibagi dalam tiga sistem aliran.
Pembagiannya yakni wilayah Barat terdiri atas 11 sistem aliran air, yaitu sebanyak 22 sungai dan dua saluran banjir kanal. Wilayah ini memiliki panjang 91.750 meter dan lebar 452,8 meter, dengan luas 1.613.238 meter persegi.
Kemudian wilayah Tengah terdiri atas 18 sistem aliran air, yaitu sebanyak 42 sungai dan 16 saluran penghubung (PHB). Kali ini memiliki panjang 159.155 meter dan lebar 884,7 meter dengan luas 2.742.457,5 meter persegi.
Sementara wilayah Timur terdiri atas 12 sistem aliran air yaitu sebanyak 31 sungai dan 23 saluran PHB. Memiliki panjang 162.185 meter dan lebar 632,35 meter, dengan luas 2.281.155 meter persegi. "Jadi, total luas lahan pembersihan sampah seluas 663,59 hektare," ujarnya.
Sampah yang masuk ke sungai, kali, danau, waduk, dan situ sekitar 90 persen dari saluran PHB yang berasal sampah rumah tangga dan pasar di sekitar aliran air. Sementara sisanya berasal dari alam seperti pohon dan ranting.
Jumlah titik lokasi rawan sampah sungai sebanyak 250 lokasi dengan rincian di sistem aliran wilayah Barat sebanyak 58 lokasi, sistem aliran wilayah Tengah sebanyak 75 lokasi, dan sistem aliran wilayah Timur sebanyak 117 lokasi.