Kamis, 06 Oktober 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3914
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan normalisasi Kali Ciliwung rampung pada 2018 mendatang. Namun, target itu harus ditunjang dengan ketersediaan rumah susun (rusun).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dalam normalisasi Kali Ciliwung pihaknya berkewajiban merelokasi warga ke rusun. Sementara perkerjaan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
"Ya kami ingin 2018 bisa selesai normalisasi Ciliwung, kalau rusunnya siap semua," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/10).
Basuki mengakui ada keterlambatan dalam melakukan normalisasi Kali Ciliwung, lantaran pembangunan rusun belum maksimal. Setidaknya dibutuhkan sebanyak 50 ribu unit rusun untuk merelokasi warga.
"Kami yang masih jauh sekali untuk bikin normalisasi sungai. Karena masalah rusun agak terlambat. Karena kami butuh untuk Ciliwung saja 50 ribu unit rusun," ucapnya.
Tahun ini saja, rencana pembangunan 22 ribu unit rusun tidak dapat terealisasi. Sebagian diantaranya tidak bisa dibangun karena beberapa masalah. Salah satunya yakni dikarenakan permasalahan lahan.
Ada empat lokasi pembangunan rusun yang dimatikan tahun ini. Keempatnya yakni Rusun Cengkareng Barat dua tower, Rusun Muara Baru dua tower, Rusun Komplek Rusun Pondok Pinang (eks UPT Kayu) satu tower, dan rusun yang akan dibangun di eks kantor Sudin Kebersihan Jakarta Timur dua
tower.