Rabu, 28 September 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 12887
(Foto: Ilustrasi)
Desain penataan kawasan Sungai Ciliwung dengan mendirikan bangunan di atasnya telah ditolak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Ini atas pertimbangan kondisi sungai dan keamanannya.
"Dulu ada yang mau ngusulin desain ulang di atas air. Saya bilang bisa nggak minta izin yang lain. Kementerian PUPR kasih nggak? Dulu saya minta desain ngangkangin Ciliwung saja, ditolak," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/9).
Menurut Basuki, penolakan melihat kondisi di lapangan desain bangunan di atas Sungai Ciliwung cukup rawan. Mengingat arus air Sungai Ciliwung cukup deras, sehingga tidak mendapatkan izin dari Kementerian PUPR.
"Itu nggak boleh secara struktur, takutnya rawan kalau dibuat kangkangin Sungai Ciliwung gitu besar. Karena Ciliwung ini arusnya paling besar," tandasnya.
Sehingga Basuki memilih membangun rumah susun (rusun) sebanyak-banyaknya sebagai tempat relokasi warga yang terkena normalisasi. Tahun ini saja, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta membangun sebanyak 11.142 unit.