Selasa, 27 September 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Rio Sandiputra 3616
(Foto: Rudi Hermawan)
Dinas Sosial DKI Jakarta menawarkan Muhammad Irwan (11), bocah yang tinggal di bajaj bersama ayahnya Riwahyuddin (54) untuk tinggal di panti sosial. Ini agar tumbuh kembang bocah kelas 1 SDN Gondangdia 05 itu bisa lebih baik.
"Kami tawarkan bapak agar anaknya tinggal di panti sosial, semua kebutuhan dasar dan sekolah akan dipenuhi. Silakan lihat ke sana, dan di sana banyak teman dan lebih sejahtera dibandingkan di bajaj," kata Masrokhan, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Selasa (27/9).
Menurut Masrokhan, Riwahyuddin sendiri bukan merupakan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), karena memiliki pekerjaan dan penghasilan. Anaknya dibawa bekerja dengan alasan agar mudah diawasi saja.
Masrokhan mengatakan, jika tinggal di panti sosial, Irwan akan mendapatkan pendidikan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Selain itu, akan mendapatkan pembinaan rohani, rekreasi serta bimbingan belajar serta pelatihan mulai dari tiga hingga enam bulan dan ini diberikan secara gratis.
"Jangan khawatir tidak kami perhatikan. Kami jamin tumbuh dengan baik dan kami tawarkan lebih baik, agar bapak bisa bekerja dengan tenang," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati menambahkan, Irwan merupakan warga DKI Jakarta yang beralamat di Tanah Tinggi, Johar Baru. Namanya juga telah masuk untuk menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Untuk KJP akan kami prioritaskan dan kami juga akan mendampingi untuk mengurus BPJS kesehatan," ucapnya.
Sementara Riwahyuddin mengaku,
saat ini sudah mendapatkan rumah kontrakan di Jalan Tanah Tinggi 12, RT 01/12, Johar Baru, Jakarta Pusat. Namun untuk membiarkan anaknya tinggal di panti sosial, ia meminta waktu untuk berpikir."Saya akan pertimbangkan dulu, karena saya masih bingung dan tidak menyangka jadi ramai seperti ini. Biar saya tenang dulu agar dapat inspirasi," tandasnya.