Rabu, 21 September 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 8870
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) meresmikan pasukan ungu untuk mewujudkan Ibukota ramah dimensia dan lansia. Peresmian pasukan ungu ini dilakukan bertepatan dengan hari Alzheimer sedunia, tanggal 21 September.
Tahap pertama sebanyak 200 pasukan ungu yang telah dilatih. Mereka t
erdiri dari dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan, petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial, serta relawan ALZI dari berbagai profesi.Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fatahillah mengatakan, diharapkan dengan dibentuknya pasukan ungu ini bisa membantu lansia yang ada di Ibukota.
"Pemprov DKI akan terus meningkatkan layanan untuk masyarakat dan perlahan bergerak menjadi kota yang ramah dimensia dan lansia," kata Fatahillah, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/9).
Pasukan ungu ini adalah orang-orang yang telah mendapatkan pelatihan untuk menjadi garda terdepan. Mereka akan berperan aktif membantu permasalahan berkaitan dengan lansia dan dimensia, mulai dari lansia hilang atau tersesat.
Pada kesempatan ini juga diluncurkan fitur Lansia Hilang dalam aplikasi Qlue. Aplikasi ini dapat diakses melalui smartphone. Fitur ini digunakan untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang di Jakarta.
"Melalui fitur ini masyarakat dapat berperan aktif dengan melaporkan ketika menemukan lansia yang tersesat," ucapnya.
Executive Director Alzheimer Indonesia, Dian Purnomo mengaku sangat berterimakasih atas dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan Dimensia (ODD). Dukungan ini telah dilakukan sejak tahun 2013 silam.
"DKI telah memutar materi video 10 gejala alzheimer di beberapa titik videotron. Serta Monas yang selalu berwarna ungu sepanjang September," tandasnya.