Jumat, 11 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 7593
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperoleh penghargaan atas dukungannya terhadap berbagai kegiatan peningkatan kesadaran penyakit alzheimer atau penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan mental. Penghargaan diberikan langsung kepada Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (11/9).
Basuki mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah demensia dan lansia. Beberapa fasilitas juga telah didirikan, seperti taman lansia serta Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Selain itu, juga akan dibangun vila werda di Ciangir, Tangerang.
"Ini masih menjadi PR kita untuk mewujudkannya. Namun kita sambut baik dengan adanya penghargaan ini," kata Basuki, saat acara World's Alzheimer Day Tahun 2015 di Balai Kota, Jumat (11/9).
Pada kesempatan itu juga mendeklarasikan Jakarta sebagai kota ramah demensia dan lansia. Deklarasi dibacakan oleh Basuki bersama dengan Executive Director Alzheimer's Disease International Marc Wortmann, Executive Director Alzheimer's Indonesia DY Suharya, serta beberapa jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Deklarasi yang diucapkan yakni "bersama kita wujudkan Jakarta ramah dimensia dan lansia, ayo lawan pikun".
Executive Director Alzheimer's Disease International, Marc Wortmann mengatakan Jakarta konsisten untuk mewujudkan sebagai kota ramah demensia dan lansia. "Kami mengapresiasi gubernur yang telah memfasilitasi berbagai sosialisasi kesadaran penyakit alzheimer dengan menginstruksikan jajarannya untuk membuat Jakarta ramah demensia dan lansia," ujarnya.
Executive Director Alzheimer's Indonesia, DY Suharya menambahkan, tahun ini Jakarta memasukan materi sosialisasi penyakit alzheimer dalam masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) siswa SMP dan SMA. Selain itu juga mensosialisasikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) menghadapi masa pensiun. Pemprov DKI juga telah memasang video 10 gejala alzheimer di berbagai videotron.
"Anak-anak muda ini nantinya membantu menyebarkan informasi mengenai alzheimer. Sedangkan sosialisasi pada PNS yang memasuki masa pensiun dapat mencegah kepikunan di masa tua agar tetap produktif," ucapnya.