Sabtu, 19 Juli 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 5118
(Foto: doc)
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta diminta membangun lorong yang terintegrasi dengan gedung bekas kantor Walikota Jakarta Selatan yang bakal disulap menjadi Sekretariat ASEAN.
“MRT kan lewat dari situ, tapi elevated. Nah, kami ingin dia (PT MRT Jakarta) bikin desainnya itu bisa nyambung, ada lorongnya,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Jumat (18/7).
Mantan anggota Komisi II DPR ini mengungkapkan, fasilitas tambahan berupa lorong yang terintegrasi dengan MRT bertujuan agar para dubes asing yang datang ke gedung Sekretaria ASEAN nantinya bisa mencoba naik MRT di Jakarta. “Jadi kalau dubesnya datang, mereka bisa langsung masuk ke gedung tanpa kena jemur lagi," ujarnya.
Basuki menambahkan, MRT nantinya juga akan terhubung dengan proyek kereta bandara yang akan dibangun pemerintah pusat dan PT Kereta Api Indonesia. "Nanti menyambung kereta api ke bandara juga kan? Tinggal pindah, bisa masuk ke situ jadi bisa langsung masuk ke gedung. Nggak usah kena jemur atau turun lagi. Nah kita minta tolong waktu desain itu kamu pikirin cara masuknya lewat mana," tambahnya.
Sekedar diketahui, Pemprov DKI Jakarta sudah menyetujui bekas kantor Walikota Jakarta Selatan di Jl Trunojoyo untuk dihibahkan kepada Sekretariat ASEAN. Saat ini prosesnya tinggal penyelesaian administrasi. Ditargetkan pada pekan depan proses hibah bisa dilakukan.