Sabtu, 03 September 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4564
(Foto: Ilustrasi)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, telah meminta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda untuk mengevaluasi desain teralis di rumah susun (Rusun) Rawa Bebek. Pasalnya, rusun itu semula tidak diperuntukan bagi penghuni berkeluarga, melainkan untuk pekerja lajang.
"Itu lagi kami teliti, jadi lubangnya itu masih terlalu kebesaran, jadi kami harus perketat (perkecil) lagi. Memang kami akui rusun ini dibuat untuk bujangan," kata Basuki di kawasan Jakarta Utara, Sabtu (3/9).
Karena itu, Basuki meminta kepada orang tua yang tinggal di rusun untuk meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Mengingat mereka saat ini tinggal di bangunan bertingkat.
"Jadi kami juga mengimbau agar orangtua itu dilatih lagi untuk menjaga anak-anak," ujarnya.
Diakui Basuki, warga yang tinggal di Rusun Rawa Bebek, sifatnya sementara. Jika rusun yang peruntukannya bagi keluarga sudah jadi, mereka akan langsung dipindahkan.
"Mereka hanya untuk sementara, nanti kami tempatkan ke (rusun) yang sesuai. Tapi tetap tinggal di rusun atau di apartemen sekali pun harus diperketat, jadi lubang-lubang teralis harus diperkecil," ucapnya.
Dirinya mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Arifin untuk segera menindaklanjutinya. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Saya sudah minta ke Pak Arifin (Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, -red) untuk menindaklanjuti itu," tutu
rnya.Dikatakan Basuki, untuk desain rusun yang sedang dalam tahap pembangunan teralis di bagian belakang sudah lebih tinggi. Sementara di Rusun Rawa Bebek masih menggunakan desain lama.
"Desain yang baru sudah lebih tinggi. Nah itu masih desain yang lama dari Kementerian PU dulu," katanya.
Selain itu, Basuki juga mengucapkan rasa bela sungkawanya kepada keluarga korban balita yang tewas terjatuh dari unitnya di lantai empat Blok A Rusun Rawa Bebek.