Rabu, 16 Juli 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 2915
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Kebijakan Pemkot Administrasi Jakarta Barat yang menyebar 40 petugas di lampu merah, terbukti efektif menghalau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), khususnya pengemis. Terbukti selama Ramadan ini, jumlah pengemis di wilayah tersebut turun drastis hingga 50 persen.
Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Ronny Cahyana mengatakan, penurunan pengemis saat puasa tahun ini, dapat dibuktikan dengan hampir tidak adanya pengemis yang beroperasi di perempatan-perempatan lampu merah di wilayah Jakarta Barat, seperti perempatan lampu merah Cengkareng, Grogol, Slipi, Latumenten, Terminal Grogol dan Terminal Kalideres. Padahal, sebelum dilakukan kebijakan tersebut, pihaknya dapat menjaring pengemis hingga 100 orang.
“
Tahun-tahun sebelumnya marak, karena banyak pengemis yang sengaja datang dari provinsi lain . Sejak titik-titik tersebut dijaga petugas, terdapat penurunan hingga 50 persen,” ucap Ronny, Rabu (16/7).Menurutnya, kalaupun masih ada pengemis yang beroperasi jumlahnya sedikit. Seperti di perempatan lampu merah Cengkareng yang sampai saat ini telah steril dari pengemis.
“Yang perlu kami antisipasi pengemis yang akan beroperasi di lingkungan warga dan saat Lebaran. Kami sudah berkoordinasi dengan Satpol PP,” tandas Ronny.