Minggu, 28 Agustus 2016 Reporter: Folmer Editor: Andry 6006
(Foto: Ilustrasi)
Pencegahan penyebaran virus HIV-AIDS terus dilakukan Yayasan AIDS Indonesia sejak 20 tahun terakhir di tanah air.
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kumulatif infeksi HIV di Indonesia sebanyak198.219 kasus. Sedangkan warga yang mengidap AIDS sebanyak 78.292 kasus," kata Ninuk Widyantoro, Sekretaris Umum Yayasan AIDS Indonesia, Minggu (28/8).
Ninuk menyampaikan, sejak 20 tahun lamanya, pihaknya terus konsen berupaya mencegah penyebaran HIV dan AIDS yang terjadi di tanah air.
"Fokus utama kita para generasi muda usia 20 hingga 24 tahun. Kami juga melakukan pencegahan kepada masyarakat umum," ujarnya.
Ia mengungkapkan, kasus HIV dan AIDS ibarat fenomena gunung es. Data Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang dikumpulkan saat ini hanyalah sebagian kecil atau terlihat.
"Sedangkan dasar gunung es yang besar belum dapat terdeteksi," ujarnya.
Ditambahkan Ninuk, s
ejak 1987 hingga Maret 2016, penderita HIV di Ibukota tercatat paling tinggi di antara provinsi lainnya di Indonesia dengan jumlah 40.500 kasus. Sementara untuk jumlah penderita AIDS di Ibukota menempati posisi ketiga se-Indonesia sebanyak 8.105 kasus.Sementara itu, Upay, aktivis dari Lembaga Masyarakat (LSM) yang konsen terhadap masalah HIV dan AIDS menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instasi terkait untuk memberikan pendampingan kepada penderita penyakit ini.
"Ada 26 LSM di DKI Jakarta yang konsen terhadap pencegahan dan pendampingan penderita HIV dan AIDS," tandasnya.