Kamis, 25 Agustus 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3787
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem ganjil genap yang dilakukan selama satu bulan ini dinilai relatif mampu mengurangi kepadatan kendaraan.
"Saya kira sudah relatif cukup baik. Polisi bilang bisa kurangi 20 persen volume kendaraan," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/8).
Diakui Basuki, jika tidak dijaga oleh petugas beberapa kendaraan masih nekat menerobos. Menurutnya, kebijakan ganjil genap ini, bukan solusi utama untuk mengurangi kemacetan di Ibukota.
Ini menjadi kebijakan transisi, sebelum sistem electronic road pricing (ERP) diterapkan. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan lelang ERP. Diharapkan tahun depan sistem jalan berbayar ini sudah bisa beroperasi.
"Ganjil genap ini bukan solusi sebetulnya. Ini hanya kebijakan untuk menjelang ke ERP. Tapi secara evaluasinya memang relatif agak longgar nih jalan," tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta bersama dengan Polda Metro Jaya melakukan uji coba ganjil genap selama satu bulan. Yakni dari 27 Juli sampai 26 Agustus.
Selama uji coba, pengendara yang melanggar tidak dikenakan sanksi. Karena uji coba ini juga merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Pengendara hanya diminta untuk keluar dari jalan yang diterapkan ganjil genap.