Senin, 22 Agustus 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 3696
(Foto: doc)
Periode Januari-Juli 2016, telah terjadi 135 peristiwa kebakaran di Jakarta Utara. Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir hingga belasan miliar rupiah.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Utara, Satriadi Gunawan mengatakan, untuk rincian objek yang terbakar yakni 39 bangunan perumahan, 27 bangunan umum dan perdagangan, delapan bangunan industri, 14 segala jenis kendaraan, dan 47 objek lain seperti kabel listrik, tumpukan material atau barang dengan bahan mudah terbakar.
"Sementara berdasarkan dugaan penyebab, ada 100 kasus berawal dari korsleting listrik, 10 kasus karena kompor, lalu enam kasus disebabkan rokok. Sedangkan 19 kasus lainnya dikarenakan banyak hal," tuturnya, Senin (22/8).
Dari 135 peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa, hanya saja enam w
arga mengalami luka. Untuk total kerugian harta benda dari Januari hingga Juli 2016 ditaksir sebesar Rp 12.140.600.000."Tahun lalu, Januari sampai Juli, total kerugian mencapai Rp 35.947.100.000, dengan dua korban jiwa. Sementara tahun ini tidak ada korban jiwa. Ini menunjukan ada peningkatan response time," tandasnya.
Untuk wilayah kecamatan yang paling tinggi angka kebakaran yaitu Kecamatan Tanjung Priok dengan jumlah 33 kejadian, disusul Penjaringan sebanyak 31 kejadian. Kemudian di Kecamatan Pademangan terjadi 26 peristiwa kebakaran, Cilincing 18 kejadian, Kelapa Gading 17, dan di Koja 10 peristiwa kebakaran.