Senin, 14 Juli 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Erikyanri Maulana 3589
(Foto: doc)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui kurangnya jumlah armada truk sampah di ibu kota. Alhasil, dengan kondisi tersebut masih banyak saja sampah yang belum terangkut secara maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut, dikatakan Basuki, pihaknya menyewa sejumlah truk sampah yang dimiliki pihak swasta. Namun sayang, hingga kini secara keseluruhan jumlah armada truk yang dimiliki untuk mengangkut sampah di ibu kota masih kurang.
"Karena kurang truk, kita kaget. Jadi selama ini sampah nggak pernah di angkut. Kita mau sewa semua truk sampahnya ternyata masih kurang. Berarti ada masalah," kata Basuki di Balaikota, Senin (14/7).
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menilai adanya permainan dalam penanganan sampah di ibu kota. Terlebih sampah yang diangkut dihitung per ton, bukan berdasarkan sungai bersih.
Basuki mencontohkan, jika dinilai kinerja satu lantai bersih bukan berapa harganya, tetapi berapa ton sampah yang bisa diangkut dari lantai tersebut.
"Makanya sekarang kita potong, muncul sampah yang tidak bisa diangkut. Jadi dulu kemana? Buang ke sungai terus diangkut bayar lagi, mungkin seperti itu. Tapi saya nggak berhak menghakimi seperti itu. Tapi tafsiran saya harusnya jumlah sampah sama kan, kenapa tiba-tiba sekarang banyak," katanya.
Ia melanjutkan, saat ini pengelolaasn sampah yang ada di sungai sudah ditangani sendiri, sehingga tidak ada lagi Pemprov DKI membayar kontraktor. "Kalau dulu setiap ton yang diangkat dari sungai dibayar oleh Pemda. Bisa saja orang buang sampah ke sungai dapat duit," tandasnya.