Kamis, 11 Agustus 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4201
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan untuk APBD 2017 pihaknya akan menggunakan template. Ini sebagai penyempurnaan sistem e-budgeting agar tak ada celah oknum bermain anggaran.
"Sekarang belum sempurna, walaupun betul-betul sudah kami pangkas tapi perlawanan masih ada. Mungkin tahun depan saya mau paksakan template. Kami sudah tahu kebutuhannya apa, tentukan saja supaya nggak ada celah main," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8).
Basuki menambahkan, penyusunan anggaran diperbaiki secara bertahahap. Sehingga diharapkan ke depan tidak ada lagi yang menggelembungkan anggaran. "Dulu kami hilangkan manual, lalu kami pakai e-budgeting, masih berusaha, maing-masing main. Lalu kami kumpulin ngisi bareng," ujarnya.
Kebijakan lain yang diambil agar tak ada permainan anggaran yakni dengan transaksi non tunai. Semua transaksi di Ibukota harus menggunakan transfer melalui bank. Tujuannya agar mudah melacak penggunaan anggaran.
"Kami paksakan juga semua transfer, dari situ walaupun dia main saya bisa mulai lacak. Makanya permainan mulai muncul, pemborosan-pemborosan mulai muncul. Lalu saya mulai suruh bikin template," ucapnya.
Menurut Basuki, sebelumnya anggaran serupa disetiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti alat tulis kantor, itemnya selalu berbeda-beda. "ATK di sini ada yang scanner, di sana nggak ada. Misalnya makan minum, juga termasuk didalamnya ada piring, gelas. Ini kan bandingannya susah, makanya kami bikin bandingannya mirip," tandasnya.