Senin, 08 Agustus 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3004
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah mendapatkan laporan mahalnya tarif parkir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Ke depan semua pengelolaan parkir on street akan diambil alih oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
"Itu kami sudah dapat, kami minta harus ambil alih semua parkir," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/8).
Saat ini UPT Parkir masih menunggu mesin terminal parkir elektronik (TPE) yang dibeli melalui e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP). Setelah peng
adaan mesin TPE semua parkir on street akan dipasangi."Makanya UPT Parkir kan sekarang lagi tunggu mesin TPE itu masuk e-katalog. Kalau itu sudah masuk, semua parkir on street akan kami ambil alih," tegasnya.
Basuki menambahkan, dengan penggunaan mesin TPE bisa mengurangi kecurangan. Karena selama ini pendapatan parkir on street selalu ada kebocoran. "Kami akan pasang semua jalan, biar tidak ada kebocoran lagi," tandasnya.
Seperti diketahui, pengguna parkir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dikenakan tarif hingga Rp 40 ribu. Diduga mahalnya tarif parkir tersebut karena adanya aksi setor menyetor dengan organisasi masyarakat (ormas) dan oknum pejabat.